PASTIKAN ANDA TERGABUNG DALAM YOGA RUTIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH UKM YOGA SETIAP HARI MINGGU DI KAMPUS STAHN GPM JAM 07.00 SUDAH MULAI.

Kamis, 19 Juni 2014

AGNI HOTRA UNTUK HUT UKM YOGA KU

Hay teman2 Blogger Gimana kabarnya ne... udah lama juga ya UKM Yoga gak berbagi info. Pastinya udah pada kangen kan dengan info2 yang dimuat dalam blog UKM Yoga. Tapi tenang aja kali ini UKM Yoga kembali hadir dengan berbagai info yang terbaru dan yang tak kalah menarik tentunya. Penasaran???? Nah ini dia infonya...................JJ
Beberapa minggu yang lalu UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram memperingati HUT UKM Yoga dengan melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya Dharma Bhakti, Donor Darah, dan Persembahyangan bersama yang dilanjutkan dengan kegiatan Agni Hotra. HUT UKM Yoga ke-VIII yang bertemakan HUT UKM Yoga ke-VIII sebagai Bentuk Implementasi Organisasi yang Humanis, Progresif dan Religius ini dilaksanakan dengan sederhana namun tetap bermakna dan antusian yang tinggi dari anggota UKM Yoga sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan sukses.
Kegiatan agnihotra kali ini dirangkaikan dengan beberapa kegiatan seperti diawali dengan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh Jero Mangku yang kesehariannya bertugas di pura Saraswati. Kemudian dilanjutkan dengan Agnihotra yang dipimpin oleh Seorang Hotri yang merupakan alumni STAHN Gde Pudja Mataram, setelah Agnihotra selesai barulah dilanjutkan pada  puncak acara HUT yang dilaksanakan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Ketua UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram yang disaksikan langsung oleh Bapak Wakil Ketua III STAHN Gde Pudja Mataram.
Kegiatan Agnihotra kali ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang merupakan anggota UKM Yoga dan juga Undangan seperti Anak-anak Fokhus, dan juga perwakilan dari UKM lainnya. Seperti tradisi sebelumya, untuk meningkatkan rasa persaudaraan diantara sesama anggota UKM Yoga maupun dengan Anggota UKM yang lain serta dengan para undangan maka dilanjutkan dengan acara makan bersama. Meskipun makanan yang disiapkan oleh panitia terbilang cukup sederhana dan seadanya namun tidak menjadi persoalan yang berarti bagi kami. Makanan yang sederhana namun terasa begitu nikmat ketika kita nikmati bersama-sama yang dilengkapi dengan tawa dan canda diantara peserta sehingga menambah rasa kekeluargaan diantara kita semua.

 

Suatu kehormatan juga kami rasakan, ketika Bapak WAKA III dan Bapak Pembina UKM Yoga mau bergabung dengan kami untuk menikmati hidangan yang disediakan oleh panitia pelaksana sehingga rasa kebersamaanpun semakin terasa diantara kami.


SELAMAT  ULANG TAHUN UKM YOGA, SEMOGA SEMAKIN  JAYA DAN SATYA!!!!!!

DHARMA YOGA!!!!

                                                                                                                  By: Widyarini

DONOR DARAH WUJUD KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA

Demikianlah tema yang diusung oleh Panitia Pelaksana Donor Darah UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram. Dengan tema  ini panitia berharap kepedulian terhadap sesama bisa terus membudaya di semua kalangan terlebih bagi insan akademisi, sebagaimana budaya ini sudah ada semenjak nenek moyang kita ada. Kepedulian terhadap sesama tidak hanya dilakukan dalam bentuk materi, namun dengan darah juga sangat mulia.
            Kegiatan Donor darah yang diadakan pada tanggal 3 Juni 2014 ini dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian kegiatan HUT UKM Yoga yang ke-VIII, sehingga dapat mewujudkan visi UKM yaitu dalam hal humanisme (kepedulian terhadap sesama manusia). Kegiatan ini terlaksana atas dukungan dan kerja sama dari UDD PMI Kab. Lombok Barat. Kegiatan yang di pandu oleh Wayan Sri Suka Deni ini dilaksanakan pada hari kuliah dengan harapan seluruh civitas akademika dapat turut berperan serta dan menyukseskan acara tersebut.
            Untuk menyukseskan acara, panitia tidak hanya mengundang civitas akademika STAHN Gde Pudja Mataram, tetapi juga bersurat kepada banjar Karang Medain tempat dimana STAHN berdiri, PD KMHDI NTB, PC KMHDI Mataram, Fokush Mataram, KMHD UNRAM, dan KMHD STIKES. Usaha ini digencarkan panitia agar target memproleh minimal 30 kantong dapat terpenuhi. Untuk tempat pelaksanaan, panitia bersurat kepada lembaga STAHN dan akhirnya diperbolehkan memakai wantilan jaba sisi pura Saraswati sebagai tempatnya.
            H-1 kegiatan wantilan yang berukuran ± 4 X 8 m dengan ruang terbuka ini disulap oleh panitia dengan ditutup dengan spanduk-spanduk serta papan-papan untuk kenyamanan kegiatan pada hari H. Alhasil, wantilan itu berubah bagaikan asram ketika masuk dari candi bentar. Bagaimana tidak, di candi bentar sudah terpasang spanduk besar dengan tulisan “Om swastyastu”, dan kemudian di depan wantilan terpasang vinil bertuliskan tema kegiatan. Intinya tempat kegiatan simple tetapi ilegan.
            Kegiatan Donor Darah kali ini dilangsungkan dengan sederhana tanpa diawali ceremony seperti laporan ketua panitia ataupun sambutan, tanpa bermaksud mengurangi makna yang tersirat. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 Wita sampai pukul 12.30 Wita, yang terlaksana dengan bantuan 7 tenaga dari PMI. Panitia Pelaksana tidak menyiapkan terlalu banyak konsumsi untuk para pendonor karena sebagian sudah disiapkan oleh PMI. Sehingga banyak pihak yang menyebutkan bahwa kegiatan Donor Darah merupakan kegiatan simple penuh sarat makna.
            Kekhawatiran sempat menghantui para panitia, apakah akan ada pendonor ataukah tidak. Hal ini dikarenakan akan memberi kesan pada PMI yang membantu kegiatan, andai saja target tidak terpenuhi maka PMI akan mengecap panitia kurang publikasi dan target 30 kantong bukanlah sedikit. Namun semua terbayar, ketika enam tandu PMI sudah siap para pendonor berdatangan hingga memenuhi wantilan jaba sisi. Sebuah pemandangan yang menyenangkan dapat disaksikan, semua kerja keras panitia akhirnya terbayar dengan hasil yang didapat. Dalam Donor Darah kali ini tercatat ada 64 pendonor dan 18 yang ditolak sehingga keseluruhan ada 82 orang yang siap untuk mendonorkan darahnya.
            Hal lain yang juga membahagiakan adalah adanya dukungan dari lembaga, hal ini terlihat dari banyaknya dosen yang turut serta mendonorkan darahnya tidak terkecuali orang nomor satu di STAHN Gde Pudja Mataram, yakni Ibu Ketua. Dengan senang hati beliau mengajak jajarannya ke wantilan jaba sisi dan turut mendonorkan darah. Teman-teman dari KMHDI, KMHD UNRAM, KMHD STIKES juga pada berdatangan. Mereka semua rela menunggu ditengah antrean walaupun baru pulang kuliah. Semua ini mencerminkan bagaimana bermaknanya kegiatan sederhana yang mewarnai HUT ke-VIII UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram ini, dan semoga kegiatan semacam ini akan terus mentradisi serta UKM Yoga semakin menunjukkan jati diri sesuai visinya sebagai “Pusat Pengembangan Diri dalam Bidang Yoga yang Religius, Humanis, dan Progresif”.
            Demikian gambaran singkat acara Donor Darah oleh UKM Yoga, semoga para pembaca memproleh informasi dan melihat bahwa para pemuda Hindu khususnya yang tergabung dalam UKM Yoga bisa melakukan sesuatu untuk arah yang lebih baik. DHARMA YOGA!
Reported By:
UKM Yoga’s Team

DHARMA BHAKTI DI PURA SARASWATI

UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram sebagai salah satu organisasi intra kampus selalu ingin menunjukkan eksistensi baik untuk kampus maupun masyarakat luar. Eksistensi ditunjukkan melalui kegiatan berbasis Yoga ataupun kegiatan lainnya yang tidak terlepas dari Background lembaga keagamaan. Dan salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan baru-baru ini adalah Dharma Bhakti.
            Dharma Bhakti yang merupakan istilah hindu untuk aktivitas
“gotong-royong” dilaksanakan di Pura Saraswati yang terletak di areal kampus STAHN Gde Pudja Mataram. Kegiatan ini dilaksanakan pada 

Minggu Kliwon tanggal 10 Mei 2014. Dharma Bhakti ini dilaksanakan sebagai realisasi Visi UKM, yaitu Pusat Pengembangan Diri dalam Bidang Yoga yang Religius, Humanis, dan Progresif. Dan dari visi itu, melalui kegiatan ini lebih ditonjolkan aspek religiusnya berhubung kegiatan dilaksanakan di Pura.

            Kegiatan Dharma Bhakti memang seolah-olah sudah menjadi tradisi tahunan di UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram, bagaimana tidak, setahun yang lalu juga diadakan Dharma Bhakti di Pura Muter Karang Medain, dan dua tahun yang lalu juga diadakan di pura Saraswati. Akan tetapi sesugguhnya ini bukanlah tradisi, melainkan realisasi program kerja di setiap periode kepengurusan. Terlepas dari istilah tradisi atau bukan, yang pasti kegiatan seperti ini sangatlah positif dan perlu diadakan secara berkelanjutan.
            Dharma Bhakti kali ini dilaksanakan sebagai rentetan acara HUT UKM Yoga yang jatuh setiap tanggal 21 Mei, dan kali ini merupakan HUT yang ke-VIII. Akan tetapi, karena tanggal 21 Mei bertepatan dengan Hari Raya Galungan, maka panitia pelaksana sepakat merayakan puncak HUT UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram yang ke-VIII pada tanggal 7 Juni 2014. Dengan terlaksananya acara Dharma Bhakti ini sudah menunjukkan ada antusias dari para awak UKM untuk merayakan hari jadi UKM dibawah binaan bapak Joko Prayitno ini.
            Dasar pemikiran lain terselenggaranya kegiatan ini adalah menjelang dirayakan Galungan. Sehingga dipandang perlu untuk membersihkan kawasan pura sebagai tempat suci Hindu dimana umat melakukan persembahyangan. Karena ada kata bijak yang menyatakan bahwa “Tuhan akan mau turun di tempat yang bersih”. Acara Dharma Bhakti ini tidak hanya dilakukan dengan acara bersih-bersih saja, akan tetapi dirangkaikan dengan penanaman bunga dan persembahyangan bersama.
            Itulah deskripsi singkat dari kegiatan Dharma Bhakti yang diadakan oleh UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram, semoga dengan gambaran ini para pembaca dapat melihat bagaimana antusiasme mahasiswa yang tergabung dalam UKM Yoga khususnya, dan mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram pada umumnya. DHARMA YOGA!
Reported By:

Rudi

Jumat, 13 Juni 2014

POSE YOGA: BERMANFAAT UNTUK SISTEM SIRKULASI DARAH

Hay Kawanku semua, masih ingat dengan artikel-artikel UKM Yoga??? Selalu ditunggu donk. Melalui blog ini saya diberikan peluang loh untuk belajar menulis, jadi buat teman yang lain tak tunggu ‘News’-nya ya!!! Gak bayar koq, itung-itung daripada bengong kan??? Ayo ekspresikan dirimu.
            Kali ini saya mau berbagi sedikit, coz saya juga tau sedikit, hehehe.... informasinya terkait pose yang baik untuk sistem sirkulasi. Mau tahu apa saja? Ini saya khusus persembahkan buat anda, anda, dan anda semua.. J SELAMAT MEMBACA!
Sirkulasi darah adalah salah satu elemen utama dalam tubuh. Darah mengangkut oksigen dan beragam substansi penting yang diperlukan ke seluruh penjuru. Secara normal seluruh penjuru tubuh manusia akan tersentuh oleh darah. Sistem sirkulasi ini memiliki semacam alat generator bernama jantung, ia bertugas memompa darah keluar dan masuk. Keluar membawa oksigen segar, masuk untuk kemudian dioper kembali ke paru-paru dan diisi oleh oksigen. Seluruh bentuk peredaran darah ini sangat menentukan kualitas hidup seorang manusia. Tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa jantung yang sehat menjadi indikator mutlak tingkat kesehatan seseorang. (http://erykar.wordpress.com/2013/05/08/yoga-dan-sistem-tubuh-manusia/)
Asana (olah postur) yoga dapat membantu kesehatan sistem sirkulasi darah tersebut lewat berbagai macam cara. Pose back bend (penekukan tubuh ke belakang) misalnya Situbanda Sana ataupun Halasana dapat membuat jantung berada dalam kondisi teregang secara longitudinal, secara alamiah ia akan berada dalam situasi stimulatif yang bersifat sangat positif. Seperti mendapatkan rangsangan layaknya otot yang dipijat untuk mendapatkan aliran darah lebih banyak. Ahli bedah jantung dalam keadaan darurat, sering melakukan hal yang sama dengan memijat langsung untuk memancing reaksi dari jantung. Dalam yoga kita melakukannya secara alamiah dan dekat dengan keseharian.
Secara empiris tindakan ini juga mampu menghilangkan sumbatan saluran koroner. Bagi penderita darah rendah, gerakan ini mungkin akan menyulitkan, tetapi dengan mempergunakan alat bantu (seperti kursi), membuat back bend bisa menjadi fase yang nyaman untuk mereka.



Selain itu, sistem sirkulasi darah juga bisa distimulasi dengan mempergunakan rangsangan melalui upaya pembolak-balikkan posisi tubuh. Mempermainkan efek gravitasi, membuat darah memiliki efek dorong yang lebih aktif guna mencapai atau meninggalkan organ tubuh. Jantung teringankan kerjanya karena ia tidak perlu terlalu keras memompa darah agar ‘kembali’ , beberapa bagian organ tubuh yang jauh dari posisi gravitasi seperti otak, tiroid, mata dan organ mulut misalnya akan mendapatkan darah segar penuh oksigen lebih banyak dari biasanya.
Kesehatan saluran darah yang juga menentukan sistem sirkulasi pun bisa terbantu dengan stimulasi semacam ini, untuk menambah daya ‘dorong’ dari darah dalam menjebol sumbatan akibat tumpukan lemak yang berlebihan. Jika dianalogikan, sama seperti orang naik pohon, ketika naik sangat sulit, tetapi pada saat turun akan sangat gampang, begitulah pula dengan daya dorong dari darah.
Bagaimana setelah membaca?
Anda sudah tahu sebelumnya? Maaf, saya hanya sekedar sharing.
atau
Anda Baru Tahu??? Syukurlah, saya gak sia-sia.. hehehe
Intinya, terimasih sudah membaca. Mau tahu manfaat pose yang lain? ditunggu ya!!! DHARMA YOGA..............
                                                                                    Posted by: W’R

APA UNTUNGNYA IKUT UNIT KEGIATAN KEMAHASISWAAN ???


Umumnya di setiap perguruan tinggi memiliki organisasi kemahasiswaan masing-masing yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperjuangkan kepentingan bersama dalam mencapai tujuan, bahkan sebagai wahana menyalurkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi mahasiswa. Pada umumnya mahasiswa berlomba-lomba mengikuti organisasi kemahasiswaan, tetapi kenyataannya tidak jarang beberapa mahasiswa merasa enggan dan malas untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan, pada khususnya di STAHN Gde Pudja Mataram. Beberapa mahasiswa enggan ikut bergabung dalam organisasi kemahasiswaan dengan beberapa alasan diantaranya, malas, tidak punya waktu luang, terlalu sibuk, tidak tertarik dan lain sebagainya padahal mengikuti organisasi kemahasiswaan memiliki banyak keuntungan, berdasarkan pengalaman yang di dapatkan dalam mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan di dalam maupun di luar kampus, terdapat beberapa kelebihan / keuntungan belajar berorganisasi dan mengikuti organisasi kemahasiswaan intra kampus atau biasa di sebut Unit Kegiatan Mahasiswa. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Di awal mengikuti organisasi pasti ada rasa canggung, malu dan minder karena merasa baru dan butuh penyesuaian, tetapi dari hal ini kita dapat belajar untuk melatih keberanian dan belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan organisasi, dari hal ini kita belajar mengendalikan rasa malu tersebut.
2.      Selanjutnya yaitu rasa tidak bisa bergaul atau takut tidak memiliki teman, sesungguhnya organisasi adalah tempat yang baik dalam mencari teman, karena tentunya organi sasi merupakan wadah bagi mahasiswa yang memiliki tujuan yang sama sehingga tak jarang kita menemukan teman di organisasi yang memiliki jalan pikir yang sama dengan diri kita.
3.      Merasa tidak bisa adalah hal yang wajar dalam menghadapi sesuatu yang baru tetapi tidak ada salahnya kita mencoba menjalani sesuatu yang baru seperti dalam melaksanakan tugas di dalam organisasi tentu saja dengan tidak lupa meminta bantuan dan berbagi dengan seseorang yang di anggap lebih tahu di dalam organisasi tersebut sehingga tugas yang di lakukan akan lebih terasa ringan.
4.      Yang paling penting selain dapat melatih diri dari rasa malu / minder, tidak bisa bergaul dan takut mencoba hal baru. Melatih diri dalam beryadnya atau dengan bekerja tanpa mengharapkan hasil. Kita juga mendapatkan banyak teman,  pengalaman yang belum tentu di dapatkan orang lain bahkan pacar  ^-^. Jadi tak heran jika di dalam organisasi terdapat beberapa pasangan, tetapi pacar bukan dan jangan di jadikan tujuan utama dalam berorganisasi, tetapi hal itu akan datang dengan sendirinya ^_^.

            Masih banyak hal-hal yang menjadi keuntungan di dalam berorganisasi yang tentunya akan kita pahami dan pelajari dengan terjun ke dalam organisasi tersebut. Jadi tunggu apa lagi, di STAHN Gde Pudja Mataram terdapat banyak Organisasi mahasiswa seperti BEM,DPM,FPM, UKM, dan HMJ. AyoBergabung ^-^.

By: Gus Yoga 

Senin, 02 Juni 2014

Tantangan Membangun Keluarga Untuk Melahirkan Anak Suputra


By : I Nyoman Buda Asmara Putra

Perkawinan merupakan pertemuan dua insan laki-laki (purusha) dan perempuan (pradhana) yang memiliki kepribadian berbeda yang berjanji setia untuk membangun keluarga bahagia ( grha jagaddhita) dengan empat tujuan utama. Tujuan utama yang dimaksud adalah pertama, dharma sebagai spiritualitas dalam berpikir, berbicara dan berlaksana (manacika, wacika dan kayika); kedua mencari dan menghimpun harta kekayaan (artha) dengan cara jujur dan terpuji serta memanfaatkan secara efisien (daksa) di mana hukum abadi (rta) sebagai hukum moral yang dijadikan pedomannya; ketiga, membangun kecerdasan dan keterampilan mengendalikan pancaindra dalam rangka mewujudkan kebahagiaan rohani, kebahagiaan psikologis (kama); dan keempat, melahirkan, mendidik, dan membangun anak suputra, anak yang arif, putra utama (praja).
Grha jagaddhita (keluarga bahagia) yang dibangun oleh sebuah perkawinan merupakan titik pusat kehidupan menurut pandangan ajaran Veda, yakni sebagai wadah awal kisah perjuangan (karma) untuk mengusahakan pembaharuan dalam rangka memperbaiki karma terdahulu. Grha jagaddhita juga bermakna sebagai wadah bagi anggota keluarga untuk mengadakan curah pendapat yang bernuansa kejujuran, kesejukan, kesantunan, kasih sayang, serta bebas dari berbagai bentuk kekerasan (ahimsa). Suasana keluarga yang demikian itu merupakan suasana yang sangat kondusif sebagai wadah lahir dan proses pendidikan anak suputra dalam kandungan seorang ibu.
Anak yang lahir, tumbuh dan berkembang dari suami istri dalam suatu keluarga, kelak akan memainkan peran utama sebagai suputra (anak yang arif, putra utama). Peran utama dimaksud adalah untuk meningkatkan kualitas citra karma terdahulu bagi suami istri, yakni orang tua yang melahirkannya. Di samping itu, anak suputra berperan pula mengeleminasi seluruh dosa orang tuanya selama hidup di Bumi ini. Dalam hal ini makna seorang anak suputra akan memainkan peran sebagai jembatan bagi atman orang tua yang melahirkan dari kehidupan di alam neraka ke dalam kehidupan alam surga.
Untuk mewujudkan harapan terbentuknya grha jagaddhita dan anak  suputra tersebut, sepasang suami istri dihadang berbagai realitas sosial sebagai lingkungan kehidupan keluarga, yakni tumbuh dan berkembang suatu fenomena dalam kehidupan masyarakat dewasa ini berupa tantangan, bahkan terbuka peluang perkembangannya menjadi ancaman bagi proses pembangunan grha jagaddhita dan proses pendidikan anak suputra. Berikut ini berbagai tantangan berat yang harus dilalui dalam rangka membangun keluarga untuk melahirkan anak yang suputra.
1.      Gaya Hidup Materialistis: Suatu Tantangan
Kehidupan masyarakat dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya dihadapkan pada era globalisasi dengan berbagai perubahan besar sebagai dampak kemajuan ilmu penegetahuan dan teknologi (iptek) dalam bidang komunikasi dan informasi. Hal tersebut menyebabkan arus informasi dunia tanpa sensor menyeruak hampir di setiap rumah tangga. Ini berarti rumah tangga terterpa pengaruh globalisasi yang menghujam langsung ke ruang rumah-rumah tangga tanpa sensor dan berinteraksi langsungantarbangsa dengan keanekaragaman sikap, perilaku dan budaya.
Dampak globalisasi adalah munculnya fenomena gaya hidup materialistis dan konsumtif. Gaya hidup demikian menyebabkan tergesernya makna kebahagiaan hidup manusia, terukur dengan kelimpahan pemenuhan kebutuhan yang bersifat materi (artha). Dampak selanjutnnya adalah muncul sikap dan perilaku agresif pada diri manusia untuk mengejar materi sebagai simbol kebahagiaan. Ironisnya, harta benda tidak akan pernah dapat memuaskan dan mewujudkan kebahagiaan sejati, melainkan hanya bermakna semu. Seperti minum air laut, semakin diminum semakin haus. Dengan demikian, manusia tidak mungkin mencapai kebahagiaan dengan harta benda (materi) sebagai alat ukurnya.
Kondisi demikian memberi kontribusi terhadap tumbuh dan berkembangnya stress, depresi dan frustasi pada diri manusia. Ketidakmampuan mengelola atau mencari solusi tekanan jiwa tersebut akan berkembang ke arah sikap dan perilaku destruktif. Perilaku destruktif bisa bergerak kea rah internal,yakni merusak diri sendiri seperti menenangkan jiwa mereka lari menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika), hingga lebih parah lagi muncul fenomena bunuh diri. Adapun gerak perilaku destruktif ke arah ekternal berupa perusakan simbol-simbol yang dipandang sebagai penyebab stress, depresi dan frustasi tersebut. Misalnya perkelahian, pelampiasan kemarahan, pembunuhan, penyiksaan, premanisasi, perusakan dan sikap sejenisnya.
Suasana kejiwaan demikian tentu merupakan kondisi tidak kondusif bagi kalangan generasi muda yang akan mempersiapkan diri untuk membangun kehidupan rumah tangga. Kondisi tersebut juga tidak kondusif bagi tumbuh kembang pikiran dan hati suci serta jernih dalam kehidupan suami istri yang akan menyongsong kelahiran anak suputra (anak arif, putra utama). Ini terjadi karena antara suasana kesehatan dan kesegaran jasmani (sthula sarira) serta kesehatan rohani (sukma sarira) suami istri berkolerasi (berhubungan) positif terhadap kesehatan dan kesegaran jasmani serta kesehatan rohani bayi dalam kandungan sang ibu. Artinya semakin sehat dan segar jasmani serta rohani sepasang suami istri maka semakin meningkat pula kesegaran dan kesehatan jasmani serta rohani bayi dalam kandungan ibu. Sebaliknya, semakin merosot kesegaran dan kesehatan serta rohani sepasang suami istri maka semakin merosot pula kesegaran dan kesehatan jasmani serta rohani bayi dalam kandungan sang ibu.

2.      HIV/AIDS: Tantangan Lahirnya Suputra
            Revolusi komunikasi dan informasi yang menghujam langsung ke ruang-ruang rumah tangga tanpa ada mampu membendungnya membawa dampak positif maupun negatif sekaligus. Dampak positifnya dapat mendorong semakin luas wawasan manusia, sedangkan dampak negative muncul karena televisi, video, internet, media cetak dengan kemasan yang rapi sering mengobral seksualitas dan atau kekerasan demi kepentingan bisnis yang mengutamakan keuntungan semata-mata. Hal ini merupakan ancaman dan tantangan terhadap pembinaan moral manusia.
Disamping itu kemajuan iptek di bidang transportasi (darat, air dan udara) menyebabkan mobilitas penduduk semakin meningkat, baik antardaerah suatu negara maupun antar bangsa dan negara di dunia ini. Frekuensi mobilitas penduduk tersebut semakin meningkat karena ditopang oleh kemajuan iptek dalm bidang komunikasi dan informasi tentang berbagai peluang harapan kehidupan yang lebih baik di berbagai kawasan di dunia ini. Peningkatan mobilitas penduduk tersebut ada kandungan positifnya, seperti masalah kekurangan tenaga kerja disuatu daerah (negara) tertentu dapat diatasi dengan banyak pilihan. Selain itu mobilitas penduduk yang tinggi frekuensinya tersebut juga merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi barang dan jasa yang ditawarkan oleh suatu negara. Misalnya tingginya mobilitas penduduk tersebut dimanfaatkan oleh berbagai negara untuk merancang peluang investasi secara professional pada sector bisnis industri pariwisata.
Di sisi lain mobilitas penduduk tersebut membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia, seperti muncul masalah-masalah atau penyakit sosial. Setuju atau tidak setuju, mengakui atau tidak, yang pasti fakta berbicara bahwa masalah prostitusi dalam dunia pariwisata semakin tumbuh berkembang, bukan kepentingan pariwisata semata. Sebaliknya, ada sejumlah orang yang memanfaatkan kehidupan hitam tersebut sebagai jalan memenuhi kebutuhan nafsu birahinya serta sebagai peluang bisnis yang sangat menjajnjikan keuntungan materi tinggi. Mulai juga merebak sikap dan perilaku yang menyimpang di kalangan kehidupan beberapa anggota rumah tangga dengan munculnya kasus-kasus pria idaman lain (PIL) dan wanita idaman lain (WIL), free sexs, pelecehan seksual dan sebagainya.      
Bila kondisi tersebut dihubungkan dengan penyakit HIV/AIDS yang diketahui penularannya melalui hubungan seksual, maka Indonesia umumnya dan Bali khususnya sebagai Negara atau pulau global dengan focus pengembangan sector pariwisata sebagai andalan untuk meraup devisa dan kesejahteraan masyarakat, merupakan kawasan yang rentan terhadap penyakit kelamin, HIV/AIDS, perdagangan atau pengguna narkoba. Penyakit HIV/AIDS sangat cepat menular terhadap orang sehat yang melakukan hubungan seksual dengan penderita atau orang sehat yang menggunakan jarum injeksi yang sebelumnya telah digunakan oleh orang yang menderita HIV/AIDS. Apabila seorang suami dan istri mengadakan petualangan seksual masing masing dengan WIL atau PIL-nya yang terjangkit HIV/AIDS maka dapat dibayangkan penularannya semakin merebak, serta menjadi semakin mengerikan jika mereka akan melahirkan anak. Jadi generasi berikutnya telah terancam terjangkit penyakit yang mematiakn dan mengerikan itu yang sampai kini belum ada ditemukan penyembuhnya.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa prostitusi, penggunaan narkoba dan merebaknya penyakit HIV/AIDS merupakan tantangan dan ancaman bagi kebahagiaan rumah tangga sekaligus bagi lahirnya anak suputra sebagai generasi unggul suatu bangsa.
3.      Manusia Terdidik: Suatu Tantangan
Dewasa ini manusia semakin terdidik sekaligus semakin meningkat pula kesadaran mereka terhadap pentingnya iptek dalam upaya mencari solusi bagi bernagai masalah dan kendala yang menghadang hidup manusia. Mereka berupaya menguasi iptek, baik melalui proses pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) maupun melalui proses pembelajaran mandiri. Kecenderungan dewasa ini adalah bahwa calon suami istri dan pasangan suami istri merupakan pasangan insan yang terdidik.  Karakteristik manusia terdidik adalah mereka tidak serta merta menyetujui atau mengikuti pandangan seseorang (pandangan skeptis). Mereka baru menerima atau menolak setelah terlebih dahulu mengkritisi dan menganalisis secara cermat berbagai informasi, ide, atau gagasan yang diterima dari orang lain atau dari pasangannya
Sikap skeptis, kritis, dan analitis tersebut bila tidak dikelola dengan kecerdasan intelektual yang arif akan membuka peluang terjadinya ketegangan hubungan antara sesama manusia (dalam hal ini antara calon suami istri atau antar suami istri, serta anggota keluarga lainnya). Bila ketegangan itu tersebut tidak dapat dikelola atau dikendalikan secara arif maka akan berkembang kea rah konflik. Pada gilirannya bila konflik gagal dikelola akan menyebabkan manusia menjadi frustasi atau putus asa, lalu berpeluang terjadi disintegrasi. Bahkan tingkat frustasi seseorang yang paling berat adalah mencari solusi melalui jalan pintas, seperti bunuh diri, membunuh orang lain, mengadakan perusakan dan sebagainya.
Tentu suasana kejiwaan yang diwarnai ketegangan, konflik, pertengkaran, keegoisan, dan sejenisnya menjadi sebab utama calon suami istri, pasangan suami istri dan anggota keluarga lainnya berada dalam suasana pikiran dan hati yang tidak jernih, tidak tenang, dan tidak damai. Kondisi ini akan berpengaruh negatif terhadap proses pembentukan anak suputra dalam kandungan sang ibu. Guna mengatasi hal tersebut maka calon suami istri, pasangan suami istri dan anggota keluarga lainnya agar berupaya berpikir melalui jalan rohani (spiritual). Berpikir arif dalam menghadapi keanekaragaman karakter manusia yang semakin terdidik menjadi penting dalam kehidupan kita di Bumi ini. Keanekaragaman meupakan kearifan Tuhan. Kita dapat menikmati keindahan pelangi di langit biru ciptaan Tuhan justru pada keanekaragaman warnanya.
4.      Kemajuan Ilmu Pengetahuan: Suatu Tantangan
Prestasi manusia yang sangat cemerlang dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada abad ke-20 merupakan faktor dominan pemicu berbagai perubahan cara manusia memberi respon terhadap yang terjadi di sekitarnya. Perubahan yang terjadi itu menyangkut aspek nilai-nilai religius, yakni hubungan dengan Tuhan (parahyangan, prajapati, God relationship); nilai-nilai insan, yakni hubungan antarmanusia (pawongan, praja, human relationship); maupun nilai-nilai yang berkaitan dengan alam (pelemahan, kamadhuk, natural-relationship). Cara merespon tersebut disebut sikap. Perubahan tidak berhenti hanya sampai pada perubahan sikap manusia, melainkan terjadi pula dalam cara berpikirnya. Perpaduan antara sikap dan cara berpikir ini membentuk perilaku manusia.
Perilaku manusia dalam mengaktualisasikan kemajuan iptek memiliki dampak ganda. Artinya di satu sisi kemajuan iptek member sumbangan bagikesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia di Bumi, namun sekaligus di sisi lain kemajuan iptek berdampak pada penghancuran peradaban manusia. Misalnya kemajuan iptek diaktualisasikan dalam dunia pertanian. Di satu sisi iptek tersebut dapat meningkatkan prokduktivitas hasil pertanian, namun di sisi lain hasil-hasil pertanian terkontaminasi unsure-unsur kimiawi yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Begitu pula kemajuan iptek memyebabkan percepatan kemajuan industri yang sekaligus menyebabkan meningkatnya secara dramatis efektivitas dan efisiensi pengolahan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia, namun di sisi lain pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut member kontribusi nyata terhadap peningkatan polusi udara, air, tanah oleh limbah industri tercemar oleh bahan-bahan kimia pengawet yang sangat membahayakan kesehatan manusia.
Kemajuan iptek menyebabkan terjadinya kecendrungan sejumlah manusia dalam bersikap dan berperilaku ke arah berpikir ilmiah (rasional) sekuler dan profane tanpa memperhatikan kecerdasan emosional dan spiritual. Kondisi ini menjadi salah satu pemicu terhadap sekelompok manusia yang sikap dan perilakunya meningalkan atau menjauhi nilai-nilai spiritual (religius) dan nilai-nilai kemanusiaan. Karena itu banyak terjadi kasus pemanfaatan kemajuan iptek ini untuk mengejar keuntungan ekonomi semata dengan mematutkan segala cara. Misalnya menperjualbelikan obat-obat terlarang, seperti narkoba, obat-obat untuk menggugurkan kehamilan di luar nikah sebagai akibat seks bebas, perdagangan makanan dan minuman yang kadaluwarsa, penjualan hasil produksi yang sarat kandungan kimiawi yang membahayakan kesehatan manusia.
            Dampak negatif dalam pemanfaatan kemajuan iptek tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, yang berkaitan dengan alam sekitarnya seperti tercemarnya pancamahabhuta yakni tanah, udara, air, angkasa, atau bocornya lapisan ozon, meningkatnya suhu udara. Kedua yang berkaitan dengan tercemarnya makanan dan minuman dan unsure-unsur kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila seorang ibu yang sedang mengandung bayi dengan suasana kehidupan diwarnai oleh lingkungan alam yang tercemar berat oleh unsur-unsur limbah industri dan ibu bersangkutan sekaligus mengkonsumsi makanan dan minuman tercemar, maka apa yang terjadi terhadap proses pembangunan anak suputra sebelum lahir? Kondisi tersebut akan member sumbangan cukup berarti tehadap kelahiran bayi yang kurus karena kekurangan gizi (nutrisi), selain berpeluang juga terjadi kelahiran bayi cacat, seperti polio suputra, bibir sumbing, mata juling, gangguan jantung, bayi lahir tanpa anus, pertumuhan tengkorak kepala dan otaknya abnormal, dan sebagainya.
            Dampak negatif pemanfaatan kemajuan iptek tersebut merupakan tantangan dan ancaman bagi proses pembentukan anak sebelum lahir. Kegagalan pembangunan anak suputra sebelum lahir merupakan gambaran kualitas sumber daya manusia suatu bangsa pada masa yang akan datang semakun menyedihkan. Karena itu perlu disimak makna terdalam pesan atau pandangan Albert Einstein, seorang ahli fisika penemu reaksi berangkai atom yang menyatakan “science without religion is lame, religion without science is blind” artinya ilmu tanpa agama akan lumpuh, sedangkan agama tanpa ilmu akan buta.
Jadi, tantangan dalam membangun keluraga untuk melahirkan anak yang suputra dewasa ini sangat berat. Harus berhati-hati dalam memilih pasangan , ibarat tanaman untuk mendapatkan hasil yang bagus dimulai dari pemilihan bibit dan tanah yang bagus pula. Pasangan yang ideal tidak hanya dilihat dari fisiknya yang sempurna saja akan tetapi yang paling vital adalah kesehatannya. Penyebaran virus HIV/AIDS sudah merajalela, ada baiknya sebelum memutuskan untuk ke jenjang perkawinan dilakukan konseling dan test kesehatan. Apabila hasil test kesehatannya negatif terjangkit virus yang mematikan tersebut, hubungan bisa dilanjutkan ke jenjang perkawinan. Dan apabila salah satu pasangan positif terjangkit virus itu meskipun sudah sama-sama cinta lebih baik diurungkan niatnya untuk melangsungkan perkawinan. Hal ini sangat berbahaya karena akan menularkan virus itu pada pasangan dan anak yang dilahirkan juga akan tertular. Makadaripada itu harus menjaga perilaku seks yang sehat dan setia pada satu pasangan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian dapat mewujudkan keluarga yang mampu melahirkan anak yang suputra, berguna bagi keluarga, masyarakat serta nusa dan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA         
Gorda, I Gusti Ngurah. 2006. Mendidik Suputra Dalam Kandungan Ibu. Denpasar:  Asta Brata Bali.
Mas, A.A.G. Raka. 2002. Menjadi Orang Tua Mulia dan Berguna. Surabaya: Paramita.

ANULOMA VILOMA

(Sumber : Buku Panduan Latihan UKM Yoga STAHN Gde Pudja Mataram)
By : Ida Kade Suparta

Teknik : Tetap dalam posisi duduk, tangan kiri di atas lutut sedangkan jari manis dan jari kelingking di lubang hidung kiri, jari tengah dan jari telunjuk ditekuk, dan ibu jari di lubang hidung kanan. Tarik nafas dari lubang hidung kanan kemudian hembuskan di lubang hidung kiri, tarik nafas dari lubang hidung kiri hembuskan di lubang hidung kanan, begitu seterusnya secara bergiliran

Manfaat : Memberikan ketenangan dan ketentraman, jaringan darah dibersihkan dari berbagai racun, tubuh mendapat oksigen tambahan, karbondioksida dikeluarkan secara efesien, membersihkan paru-paru, dan merangsang pusat-pusat otak untuk bekerja pada kekuatan optimalnya



Yang Paling Sering dikunjungi