PASTIKAN ANDA TERGABUNG DALAM YOGA RUTIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH UKM YOGA SETIAP HARI MINGGU DI KAMPUS STAHN GPM JAM 07.00 SUDAH MULAI.

Sabtu, 13 Desember 2014

SEKILAS TENTANG “BIKRAM YOGA”

Bikram Yoga dikembangkan sejak lebih dari tiga puluh tahun yang lalu oleh Bikram Choudury. Bikram adalah guru yoga dari India yang memiliki reputasi internasional. Dia membawa ajaran yoganya ke Amerika Serikat pada tahun 1971, atas undangan dari Asosiasi Dokter Amerika. Di bawah bimbingan gurunya, Bikram bekerjasama selama tiga tahun dengan dokter dan peneliti di Universitas Rumah Sakit Tokyo dan menciptakan jenis hatha yoga yang unik ini. Bikram Yoga secara ilmiah dirancang untuk melatih setiap bagian dari tubuh melalui 26 rangkaian postur selama 90 menit. Bikram Yoga dirancang untuk pemula, tapi tetap menantang bagi orang yang sudah lebih mahir.
“Tidak ada istilah terlalu parah
Tidak ada istilah terlalu tua
Tidak ada istilah terlalu sakit
Untuk mulai kembali dari nol” – Bikram Choudury
Bikram Yoga di dalam ruangan yang diberi cermin yang dipanaskan antara 38-42o C (suhu tubuh). Panas tersebut memungkinkan praktisi untuk dapat melakukan postur secara lebih mendalam, sehingga bisa lebih cepat mendapatkan manfaat dari yoga. Panas akan meminimalisir otot terkilir, sehingga mengurangi resiko cidera. Panas juga mendorong tubuh melakukan pembersihan dan detoksifikasi, selain juga membentuk stamina dan ketangguhan. Cermin yang ditempatkan di ruangan akan membantu praktisi memiliki kesadaran lebih terhadap tubuhnya, sehingga praktisi bisa memperbaiki dan memperdalam posturnya. Setiap postur bekerja secara bersinergi untuk mengembalikan tingkat keseimbangan tubuh. Yoga membantu praktisi untuk menciptakan energi dan kelenturan. Postur-postur Bikram Yoga memiliki efek tourniquet, yang secara efektif menekan, memijat, dan merengangkan organ internal, sehingga melancarkan sistem kardiovaskular. Tubuh yang terpelihara adalah tubuh yang mampu mengatur dan menyelaraskan dengan sendirinya. Seiring waktu, otot kita cenderung akan menjadi kaku, sehingga akan memperberat persendian. Melakukan peregangan rutin  akan membantu meringankan kaku otot dan lemah sendi. Karena itulah mengapa yoga disebut memiliki efek yang meremajakan.
Berikut adalah persyaratan untuk melakukan Bikram Yoga:
1.      Berusaha untuk latihan Bikram yoga setidaknya 3x seminggu, atau 10 x tiap bulan. Apabila anda latihan dengan intensitas kurang dari ini, anda tidak akan mendapatkan hasil yang baik pada penurunan berat badan.  Dari studi yang ada, praktisi Bikram yoga yang melakukan 5-6 sesi tiap minggunya, akan mendapatkan hasil yang sangat optimal.
2.      Anda harus benar-benar memaksimalkan pose yoga yang diajarkan oleh instruktur. Coba untuk menahan suatu pose dengan jangka waktu yang ditetapkan dan dianjurkan.  Untuk satu sesi Bikram Yoga, anda akan membakar sekitar 500-1000 kalori. Tetapi tentunya hal ini adalah suatu indikasi.  Berapa kalori yang anda bakar akan sangat tergantung dengan  pose yang dilakukan. Makin lemah pose yang dilakukan, maka makin sedikit kalori yang dibakar.
3.      Makanlah 4 jam sebelum sesi yoga dilakukan. Hal ini akan memberikan makanan untuk mengendap di lambung anda tetapi tidak membuat anda kelaparan.
4.      Minumlah yang cukup banyak sebelum latihan Bikram yoga dan setelahnya.
Tanpa melakukan hal diatas, praktisi tidak akan mendapatkan keuntungan maksimal pada latihan Bikram yoga.

Posted By: I Wayan Rudiarta
Sumber:

Dengan editing seperlunya J

Senin, 01 Desember 2014

PATANJALI YOGA SUTRA

“Atha Yoganusasanam”
(Atha) Sekarang Kita Menjelaskan (Anusasanam) tentang Yoga (Yoga)

Maharsi Patanjali menulis sutra ini sebagai sutra pertama. Sutra artinya benang, seperti benang yang dibuat dengan banyak benang yang kelihatannya satu namun didalamnya banyak bersemayam. Demikian pula sutra-sutra yang ditulis oleh Maharsi Patanjali kelihatannya sederhana tetapi memiliki arti yang sangat mendalam.
Kata Atha dalam bahasa Sansekerta ditulis sebelum kalimat. Berarti sebelum memulai suatu pekerjaan atau karya, para rsi dan penyair biasanya mempergunakan kata Atha, Aum, Shri Ganash, dan lain-lain itu sebagai kata yang suci karena dimulai dengan huruf A yang merupakan sabda awal penciptaan Tuhan. Maharsi Patanjali juga mempergunakan kata Atha sebagai kata pertama.
Di samping itu, para rsi dalam enam filsafat, yaitu Nyaya, Vaisiseka, Samkhya, Yoga, Mimamsa, dan Vedanta juga mempergunakan kata “Atha”. Dalam Vedanta misalnya, Maharsi Badrayan menulis “Athato Brahma Jijnasa” yang artinya sekarang kita akan membahas tentang Tuhan. Demikian juga Mimamsa, filsafat dimulai dengan “Athato Dharma Jijnasa” yang artinya sekarang kita akan menerangkan tentang Dharma. Ajaran Samkya juga dimulai dengan “Atha”, yaitu sekarang kita akan membahas tentang tiga jenis duka yang didapatkan oleh manusia. Dengan demikian jelas Maharsi Patanjali menulis sutra pertama ini dengan tujuan ia merenungkan nama Tuhan dan penghormatan beliau terhadap Tuhan yang diwakili dengan kata Atha. Arti lainnya adalah bahwa agar sutra-sutra yang akan dia tulis tentang Yoga selesai tanpa hambatan dan gangguan. Kata Atha juga masuk dalam Mangalacaran yang artinya sebelum memulai pekerjaan setiap manusia patut ingat kepada Tuhan dan mohon agar karya yang ia tulis selesai tanpa gangguan. Patanjali juga memperguanakan hal yang sama untuk mengawali karyanya.
Anusasanam artinya membahas secara rinci. Disini artinya Maharsi Patanjali akan membahas secara rinci tentang Yoga, yaitu arti dari Yoga, cara melakukan Yoga, dan hasil serta tujuan dari Yoga. Dengan demikian kata Anusasanam disini digunakan untuk pengertian Yoga.
Kata terakhir sutra ini adalah Yoga. Yoga artinya penyatuan jiwa manusia dengan Tuhan. Arti lain dari Yoga adalah pelepasan dari segala ikatan duniawi. Dengan demikian sutra pertama yang ditulis oleh Maharsi Patanjali menjelaskan dan memberitahu kepada semua murid atau pecinta Yoga bahwa untuk kebahagiaan dan kesehatan semua umat manusia, ia akan memulai menulis dan membahas secara rinci tentang Yoga, agar semua umat manusia menikmati hidup dan terbebas dari tiga jenis duka sehingga setiap hari umat manusia bisa hidup bahagia dan penuh damai dengan mengikuti Yoga yang ia akan perkenalkan.
Maharsi Patanjali mucul setelah ia puluhan tahun bertapa di gunung Himalaya. Ia mendapatkan suatu metode untuk semua umat manusia agar dapat senantiasa hidup bahagia di dunia ini dan mengerti tujuan kehidupan manusia. Itulah yang mendorong Maharsi Patanjali menulis Yoga Sutra tanpa membedakan ras, agama, budaya, sebaliknya ia menulis Yoga Sutra untuk semua umat manusia agara senantiasa mengikuti ajarannya yang sangat universal, supaya manusia hidup sehat secara fisik, mental, dan moral, dengan melakukan dan mendalami Yoga.

Sumber: Majalah Yoga For Health a voice of Bali, Edisi 1, Februari 2008 hal. 18

Posted By: Rudiarta

Yang Paling Sering dikunjungi